Jumat, 25 Oktober 2019

SUNDAYANA DALAM AL QURAN DAN INJIL

Islamyana dan Sundayana adalah ajaran yang sama-sama bersumber dari Tuhan. Karena sumbernya sama, pastinya ajaran pokoknya juga sama. Buktinya Sundayana/ajaran Matahari ada di dalam quran. Tapi itu semua hanya bisa disadari jika ayat-ayat quran diterjemahkan dari bahasa arab ke dalam bahasa sansekerta.

Siapa yang merasa berserah diri (muslim) tapi tidak pernah diajarkan tentang Dewa-Ra/ Ra-Hyang dan Sundayana/ Ajaran Matahari oleh ustadnya, saya sarankan untuk belajar lagi dengan lebih teliti. Karena di dalam quran Tuhan sendiri telah berfirman bahwasanya dirinya adalah Ra (cahaya) bagi semesta alam. Allah berfirman: Allah Ra (cahaya) langit dan bumi. Perumpamaan Ra-Hyang (cahaya Allah) adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada Sunda-Ageng (matahari besar). (Qur'an Nur 24:35)

Pada hakikatnya setiap orang yang berserah diri kepada Tuhan (muslim) adalah orang Sunda. Allah berfirman: "Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada Sunda (cahaya sejati) dengan izin Tuhan mereka". (Qur'an Ibrahim 14:1) "Dengan kitab itulah Alloh menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaanNya ke jalan keselamatan dan Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada Sunda (cahaya yang terang-benderang) dengan seizinNya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus." (Qur'an Maidah 5:16)

Di dalam Islamyana, Tuhan juga telah menjelaskan bahwasanya seorang manusia tidak akan bisa berjalan dijalan yang benar tanpa adanya cahaya Tuhan/ Dewa-Ra/ Ra-Hyang. Di dalam quran Allah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dan berimanlah kepada utusanNya, niscaya Alloh memberikan rahmatNya kepadamu dua bagian dan menjadikan untukmu Ra (cahaya) yang dengan Ra (cahaya) itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Qur'an Hadid 57:28). Allah juga berfirman: "Dan terang benderanglah bumi dengan Ra-Hyang (cahaya Tuhan) Nya." (Qur'an Zumar 39:69)

Orang yang berserah diri kepada Tuhan (muslim) jelas-jelas diperintahkan untuk beriman kepada Ra. Allah berfirman: "Maka berimanlah kamu kepada Alloh dan utusanNya dan kepada Ra (cahaya) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. "(Qur'an Taghabun 64:8) Kalimat “Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” inilah yang dimaksud dengan Amon-Ra oleh bangsa Mesir kuno dan Sanghyang Manon oleh bangsa Sundalan/ Atalan/ Atlantis, yang artinya “Yang Maha Melihat”.

Dan hanya orang-orang kafir yang membenci Ra. Allah berfirman: "Mereka ingin memadamkan Ra-Hyang (cahaya Allah) dengan mulut mereka, tetapi Allah menyempurnakan Ra (cahaya) Nya, walau orang-orang kafir memben-cinya". (Qur'an Shaf 61:8)

Bahkan surat ke-24 dalam kitab suci Islam berjudul an-Nur, yang artinya tidak lain dan tidak bukan adalah Ra. Juga surat ke-91 di dalam quran berjudul Asy-Syam yang artinya adalah Sunda. Dan Tuhan bersumpah atas nama Sunda di awal surat tersebut.

Di dalam quran, Tuhan bercerita pula tentang umat Yahudi yang diperintah-kan untuk menjadi Urang Sunda (manusia yang terang dan menerangi). Allah berfirman: "Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa kitab sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi Sunda (matahari) bagi manusia dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat." (Qur'an Qoshoh 28:43)

Dari ayat-ayat tersebut sudah jelas bahwasanya Nabi Muhammad saw tidak ada bedanya dengan para nabi terdahulu, beliau mengajarkan Sundayana.
Source : agemanislam-wordpress-com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar