Rabu, 27 November 2019

MENGENAL SENI DAN BENTUK PUSAKA KUJANG

By Deden Heryana
 
 


Kujang adalah  salah satu identitas masyarakat Sunda. Identitas yang tertuang dalam bentuk senjata, bernama Kujang. Senjata ini merupakan senjata tradisional asli tatar Sunda. Kujang juga biasa digunakan sebagai alat pertanian, hiasan, ataupun cindera mata. Dibuat sejak abad 8 hingga 9 masehi ini mulanya hanya digunakan orang-orang tertentu saja. Seperti kalangan Raja, Prabu, agamawan, sesepuh, dan kalangan elit lainnya. Sehingga, Kujang dipercaya memiliki nilai magis dan disakralkan oleh masyarakat Sunda saat ini.

Seiring perkembangan waktu, diperkirakan sejak abad ke-15 kujang mulai digunakan oleh masyarakat biasa, baik sebagai senjata ataupun alat pertanian. Penggunaan kujang sebagai alat pertanian masih bisa kita temui saat ini, seperti pada masyarakat Baduy di Banten, dan Pancer Pangawina di daerah Sukabumi.

Para peneliti berpendapat bahwa kujang berasal dari kata bahasa Sunda kuno kudihyang, yang merupakan penyatuan dua suku kata kudi dan hyang. Kudi berarti senjata yang memiliki kekuatan sakti. Sementara Hyang adalah sebutan lain untuk hal yang dituhankan, seperti Dewa dll. Namun bagi masyarakat Sunda, sebutan hyang dianggap lebih tinggi derajatnya dari Dewa. Sehingga bisa disimpulkan bahwa kujang bagi masyarakat Sunda merupakan senjata yang memiliki kesaktian dan kekuatan yang berasal dari para Dewa (Hyang).

 

Kujang memiliki tempat khusus di kehidupan masyarakat Sunda. Baik sebagai senjata ataupun sebagai lambang kehidupan yang memiliki nilai filosofis sangat tinggi. Kujang kerap digunakan dalam lambang komunitas, organisasi, bahkan pemerintahan, termasuk oleh pemerintah provinsi Jawa Barat.

Bentuk kujang yang unik dan dinamis juga menjadi nilai seni tersendiri. Sehingga banyak juga yang menyimpan kujang sebagai benda seni. Bentuk kujang yang dinamis terwujud dalam bagian-bagiannya, yang terdiri dari:

  1. papatuk/ congo (ujung kujang yang menyerupai panah)
  2. eluk/ silih (lekukan pada bagian punggung)
  3. tadah (lengkungan menonjol pada bagian perut)
  4. mata (lubang kecil yang ditutupi logam emas dan perak)

Berdasarkan fungsinya, kujang diklasifikasikan kedalam empat jenis, yaitu :

  1. Kujang Pusaka (lambang keagungan dan pelindungan keselamatan)
  2. Kujang Pakarang (untuk berperang)
  3. Kujang Pangarak (sebagai alat upacara)
  4. Kujang Pamangkas (sebagai alat berladang)

Berdasarkan bentuk bilah, kujang terklasifikasi kedalam beberapa bagian, di antaranya:

1. Kujang Jago (menyerupai bentuk ayam jantan)

Kujang Jago

2. Kujang Ciung (menyerupai burung ciung)

Kujang Ciung

3. Kujang Kuntul (menyerupai burung kuntul/bango)

Kujang Kuntul

4. Kujang Naga (menyerupai binatang mitologi naga)

Kujang Naga

5. Kujang Bangkong (menyerupai katak)

Kujang Bangkong

6. Kujang Wayang

Kujang Wayang

 Referensi : abahambu145.wordpres.com

Galuhrahayujogja.wordpres.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar